Rabu, 22 Februari 2017

SINOPSIS NOVEL REMAJA TERJEMAHAN

Judul Buku                  : The Boneshaker
Ditulis Oleh                 : Kate Milford
Ilustrasi Oleh               : Andre Offermann
Penerjemah                  : Khairi Rumantati
Sinopsis Buku :

Natalie cewek aneh. Eh, bukan aneh. Dia Cuma punya hobi yang lain            ketimbang cewek sebayanya. Dia tidak suka main boneka, tetapi lebih tertarik pada mesin. Lebih tepatnya, dia menyukai sistem kerja mesin dengan roda penggerak. Aneh, kan?

Makanya, dia tertarik untuk menaklukkan sebuah sepeda aneh bernama “Boneshaker”. Sialnya, mengendarai sepeda yang satu inilebih sulit ketimbang menunggangi kuda liar. Selain itu, kota tempat tinggal Natalie kedatangan sebuah rombongan karnaval. Cewek yang penuh rasa ingin tahu ini mencium ada yang tidak beres dengan karnaval itu.
Inilah novel mencekam dengan tokoh tak terlupakan, Natalie Minks, seorang cewek berumur tiga belas tahun yang cerdas dan pemberani. Rasa ingin tahunya mendorong dia menyelidikan sebuah misteri yang berujung pada tersingkapnya sebuah kenyataan mengerikan.
The Boneshaker adalah sebuah novel yang asyik dibaca dan bikin penasaran tentang cinta, keluarga, dan keberanian menghadapi kekuatan jahat demi kepentingan orang banyak.


Unsur Intrinsik Novel:
1.     Tema: keberanian
2.     Latar Tempat:
a.     Kota Arnane, merupakan kotamyang ditinggali oleh keluarga Minks
b.     Desa Lama, julukan kota kecil yang terletak di persimpangan jalan dekat dengan kota Arcane
c.      Rumah keluarga Minks
d.     Bengkel Ted Minks
e.      Karnaval(yang sebenarnya adalah Pekan Raya Nostrum dan Pameran Teknologi Pengobatan Dr. Limberleg)
3.     Alur: alur campuran
4.     Amanat: Kita harus berani menegakan kebenaran dan memberantas kejahatan, selalu berpikir optimis, dan belajar dari kesalahan
5.     Gaya Bahasa:
1.     Majas koreksio
2.     Majas personifikasi
3.     Majas metafora
6.     Sudut Pandang:Orang ketiga
7.     Penokohan:
a.     Natalie Minks penokohannya cerdas, pemberani, baik, pantang menyerah, penuh rasa ingin tahu
b.     Ted Minks (ayah Natalie) penokohannya cerdas, baik, penyayang, kikuk,
c.      Annie Minks (ibu Natalie)penokohannya baik, penyayang, pintar masak
d.     George Sills penokohannya mudah iri hati, penakut, sering berselisih dengan Natalie, mudah tersinggung
e.       Tom Guyot penokohannya orang tua yang baik hati, sangat beruntung (karena dia pernah menjadi budak di perkebunan dan melarikan diri, dan dia pernah menjadi prajurit di Perang Antara Negara Bagian dan dia selamat), yang pandai memainkan gitar sambil berbahagia
f.       Jake Limberleg penokohannya ramah, cerdas, pemilik karnaval




A. PENGERTIAN NOVEL
Novel adalah karangan prosa yang panjang, mengandung  rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya serta  menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Biasanya, cerita dalam novel dimulai  dari peristiwa atau kejadian terpenting yang dialami oleh tokoh cerita, yang  kelak mengubah nasib kehidupannya. Misalnya, novel Pada Sebuah Kapal,  karya Nh. Dini, dimulai ketika sang tokoh berusia tiga belas tahun, saat ayahnya  meninggal.
Berbeda dengan cerita pendek, yang umumnya berkisah tentang perilaku sesaat  sang tokoh ketika ia menghadapi suatu peristiwa atau kejadian pada suatu ketika.

B. PERBEDAAN CERPEN DAN NOVEL BERDASARKAN UNSUR-UNSURNYA
Perbedaan Cerpen dan Novel Meski sama-sama merupakan karya sastra fiksi, cerpen dan novel memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada spesifikasi setiap unsur cerita di dalamnya. Perbedaan cerpen dan novel antara lain terletak pada alur, tema, penokohan, latar, perwatakan, dan konflik.
1. Perbedaan Alur Perbedaan cerpen dan novel yang paling utama terletak pada alur ceritanya. Alur cerita cerpen umumnya sangat sederhana dengan gerak yang sempit dan terbatas. Sementara alur cerita novel cenderung rumit dan sangat dinamis dengan ruang yang tak terbatas. Inilah yang menyebabkan kenapa cerpen memiliki jumlah kata yang jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah kata novel.
2. Perbedaan Penokohan Cerpen dan novel juga berbeda dari segi jumlah tokoh yang muncul di dalamnya. Dengan alur yang singkat dan sederhana, tokoh yang muncul dalam cerpen umumnya hanya beberapa saja. Sementara dengan alur yang rumit, jumlah tokoh yang muncul pada cerpen umumnya lebih banyak dengan karakter dan perwatakan yang beraneka ragam.
3. Perbedaan Latar Perbedaan cerpen dan novel juga terletak pada latar ceritanya. Latar cerita dalam cerpen umumnya sangat sempit dan terbatas, dengan jumlah tidak lebih dari 10. Sementara latar cerita dalam sebuah novel umumnya sangat banyak dengan jangkauan geografis yang luas.
4. Perbedaan Tema Tema yang diangkat dalam cerpen dan novel juga berbeda. Tema yang diangkat cerpen umumnya adalah masalah-masalah yang sederhana sehingga alurnya mudah ditebak. Sementara tema yang diangkat dalam novel bisa lebih kompleks dan rumit. Perbedaan Barang dan Jasa
5. Perbedaan Perwatakan Setiap perwatakan yang diangkat dalam cerita pendek umumnya diungkap secara jelas, singkat, dan langsung terarah. Sementara perwatakan yang diangkat dalam novel umumnya diungkap secara perlahan, sedikit demi sedikit pada setiap bagian cerita. Inilah mengapa novel umumnya lebih digemari oleh orang dewasa yang sudah memiliki wawasan luas, sementara cerpen lebih diperuntukan bagi remaja dan anak-anak.
6. Perbedaan Konflik Cerpen umumnya hanya menelurkan satu konflik saja dengan satu titik klimaks. Sementara novel bisa menelurkan banyak konflik dengan beberapa klimaks. Inilah yang membuat novel umumnya lebih disukai karena lebih asik dibaca sehingga pembacanya bisa larut ke dalam setiap konflik yang disajikan. Nah, itulah beberapa perbedaan cerpen dan novel yang dapat kami jelaskan. Ternyata, setiap unsur yang terdapat dalam cerpen dan novel meski keduanya sama, tapi ternyata keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda.
C. UNSUR INRINSIK DAN EKTRINSIK NOVEL
1. Unsur Intrinsik Novel
 a. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman,1990:79).
b. Perwatakan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman, 1990:79). c. Alur/plot adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu.
d. Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam membawa kisahan, boleh jadi ia tokoh dalam ceritanya (pencerita akuan),boleh jadi pula berada di luarnya (pencerita diaan).
e. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca/penonton/pendengar.
f. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.
g. Gaya bahasa adalah cara pengarang mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang digunakannya.

2. Unsur Ekstrinsik Novel
Merupakan unsur dari luar yang turut mempengaruhi terciptanya karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi biografi pengarang, keadaan masyarakat saat karya itu dibuat, serta sejarah perkembangan karya sastra. Melalui sebuah karya novel kita kadang secara jelas dapat memperoleh sedikit gambaran tentang biografi pengarangnya. Melalui sebuah novel kita pun dapat memperoleh gambaran tentang budaya dan keadaan masyarakat tertentu saat karya itu dibuat. Nilai-nilai dalam karya sastra dapat ditemukan melalui unsur ekstrinsik ini. Seringkali dari tema yang sama didapat nilai yang berbeda, tergantung pada unsur ekstrinsik yang menonjol. Misalnya, dua novel sama-sama bertemakan cinta, namun kedua novel menawarkan nilai yang berbeda karena ditulis oleh dua pengarang yang berbeda dalam memandang dan menyingkap cinta, latar belakang pengarang yang berbeda, situasi sosial yang berbeda, dan sebagainya. Nilai-nilai yang terkandung
a. Nilai social masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum (menolong, menderma, dan lain-lain).
b. Nilai budaya Nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit diubah.
c. Nilai ekonomi Nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, dan kekayaan (keuangan, tenaga, waktu, industri, dan perdagangan).
d. Nilai filsafat, hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
e. Nilai politik, Nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku.

D.  PERBEDAAN ANTARA NOVEL INDONESIA DENGAN TERJEMAHAN

Novel Indonesia
Beberapa nama penulis novel (novelis) lokal begitu menggaung di telinga pembaca, salah satu nama novelis populer adalah Raditya Dika. Perbedaan antara novel indonesia dengan novel terjemahan terletak jelas dari nama pengarang. Novel Indonesia ditulis oleh novelis lokal yang sejak semula menggunakan bahasa melayu/Indonesia dalam penyampaian cerita. 
Gaya bahasa yang disampaikan merupakan ciri khas penulis tanpa ada campur tangan dari orang lain. Novel lokal menceritakan segala sesuatu yang ada di sekitar masyarakat Indonesia, entah tema cinta, politik, budaya dan sebagainya. Perbedaan novel indonesia dengan novel terjemahan tampak jelas dari unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. 
Penokohan dalam novel Indonesia lebih bercita rasa lokal, contohnya tokoh utama bernama Budi, Hendri atau Rosita. Watak karakter yang diceritakan terkadang berdasarkan kondisi masyarakat sekitar, begitu pula dalam penyampaian amanat. Novelis Indonesia lebih banyak membuat tema atau latar belakang yang sudah mendarah daging atau lagi nge-tren. Salah satu unsur yang paling terlihat jelas adalah gaya bahasa.
Novel Terjemahan
Berbeda dari novel lokal, beberapa novel luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia mengalami proses penerjemahan terlebih dahulu. Novel berbahasa Inggris, Jepang, Korea dan sebagainya akan melewati proses penerjemahan bahasa asli ke bahasa melayu. Langkah itu ditempuh agar pembaca dapat membaca dan mengerti tanpa perlu membuka kamus.
Banyak pembaca memilih novel terjemahan karena lebih gampang dibaca dan dimengerti, mereka ingin menangkap isi cerita tanpa harus membuka kamus atau menguasai bahasa tertentu. Novel terjemahan dipublikasikan oleh penerbit lokal tertentu, jadi tak semua novel yang ada di luar negeri mengikuti proses penerjemahan.
Penerbit lokal umumnya lebih memilih novel terpopuler atau lagi nge-tren di pasaran luar negeri untuk penerbitan ulang demi pasar Indonesia. Unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel terjemahan tentu berbeda, baik dari segi latar belakang, penokohan, tema, alur cerita dan yang paling utama adalah gaya bahasa, mengalami sedikit perubahan dari penulis aslinya.

Kesimpulan Apa Perbedaan Antara Novel Indonesia Dengan Terjemahan

Bagaimana mengetahui perbedaan novel indonesia dengan novel terjemahan? Itu tampak jelas dari nama pengarang/penulis, judul serta unsur-unsur di dalamnya. Bila membaca tulisan yang tertera di dalamnya, penyampaian cerita atau gaya bahasa jelas berbeda secara keseluruhan.


E. CARA MENGIDENTIFIKASI TOKOH DALAM NOVEL
Novel adalah cerita atau prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang sekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Unsur-unsur intrinsik novel antara lain karakter, tema, latar, alur dan amanat. Karakter (perwatakan atau    pertokohan) adalah pelukisan mengenai tokoh cerita baik keadaan lahir batinnya, pandangan hidupnya, sikapnya dan sebagainya.
Ada beberapa cara mengenali karakter tokoh dalam novel, antara lain:
·         Melalui perbuatan atau tindakan-tindakannya
·         Melalui ucapan-ucapannya
·         Melalui penggambaran fisiknya, misalnya cara berpakaian, bentuk tubuhnya dan sebagainya
·         Melalui pemikirannya
·         Melalui penjelasan langsung oleh si pengarang
Kedudukan atau karakter tokoh dalam novel ada beberapa macam, antara lain:
1.      Protagonis atau tokoh utama
Tokoh yang menjadi sentral atau pusat penceritaan dan bertugas sebagai penggerak cerita.
2.      Antagonis atau tokoh lawan
Tokoh yang bertugas menghalangi sesuatu yang berkaitan dengan tokoh protagonis.
3.      Pendukung cerita
Tokoh yang kehadirannya tidak begitu penting tetapi tidak dapat diabaikan sebagai pendukung cerita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar